Kalian pernah dengar tidak mengenai ADHD itu apa? Bagi yang baru tahu mungkin kedengarannya asing, tapi kondisi ini sebenarnya akan kerap dijumpai pada lingkungan masyarakat atau keluarga kita. Penting memahami suatu istilah dalam perilaku seseorang supaya bisa segera mencegahnya dengan penanganan yang tepat.
Sesuai topik kita kali ini, Apa itu ADHD?
Apa yang dimaksud ADHD? Attention deficit hyperactivity disorder atau ADHD adalah gangguan mental yang menyebabkan seseorang sulit untuk memfokuskan perhatiannya pada suatu hal. Ini semacam ganggunan perkembangan saraf dan paling umum terjadi pada masa anak-anak.
Tentu saja bagi para ibu atau khususnya orang tua, sangat penting mengetahui secara dini mulai dari ciri-ciri hingga penyabab dari pada ADHD. Tak hanya itu sebagai calon orang tua pun sudah seharusnya mempelajari tentang hal ini, agar nanti kelak punya anak bisa meminimalisir terjadinya gejala ADHD.
Ciri dan Gejala ADHD
Sebetulnya ADHD tidak hanya terjadi pada anak-anak, pada orang dewasa juga bisa terjadi dengan ciri jika seseorang kinerjanya buruk di kantor, hubungan tidak stabil itu bisa menjadi tanda gejala umum. Kemenkes RI sendiri menyebutkan bahwa ADHD menjadi gangguan psikiatrik yang ditandai dengan kesulitan memfokuskan perhatian dan tingkat aktivitas yang tinggi.
Adapun ciri dan juga gejala dari pada ADHD, simak berikut ini:
1. Impulsif
Ciri pertama yakni ketika seseorang terlihat cenderung bertindak tanpa memikirkan konsekuensi terlebih dahulu. Kadang tidak sabar dalam menunggu antrian, terburu-buru dalam mengambil keputusan itulah salah satu indikasi gejala ADHD.
2. Hiperaktivitas
Berikutnya, hiperaktivitas juga menjadi ciri dan gejala selanjutnya yang khas pada ADHD. Contohnya anak-anak ketika mengalami hal ini cenderung sulit untuk diam dan terlihat gelisah. Mungkin kalian pernah melihat anak kecil yang sangat aktif sering lari-lari bahkan memanjat sesuatu tanpa tujuan yang jelas.
3. Sulit Fokus
Seseorang yang kesulitan dalam mempertahankan fokus seringkali mudah teralih dan lupa akan tugas-tugas yang diberikan. Walaupun awalnya tertarik pada sesuatu hal, akan tetapi sangat sulit mempertahankan perhatian itu pada satu bidang.
4. Mudah Marah
Orang yang mudah marah biasanya akan kesulitan dalam mengatasi stres sehingga berdampak merasa frustasi. Memang dalam beberapa kasus ADHD gejala umum tidak langsung terdeteksi sampai orang tersebut menjadi dewasa dan kelihatan mudah tersinggung hingga marah-marah tidak jelas.
Nah setalah kita mengetahui gejala, selanjutnya kita ketahui penyebab.
Baca juga : 9 Obat Batuk Kering dan Gatal Tradisional yang Ampuh
Penyebab ADHD
Ada beberapa kondisi yang menjadi penyebab, meski penyebab pasti dai ADHD belum sepenuhnya dipahami. Akan tetapi ada beberapa faktor yang perlu kita pahami yang telah diungkap oleh Kemenkes RI diantaranya adalah.
Kontaminasi lingkungan
Paparan zat kimia tertentu pada masa kanak-kanak, terutama di lingkungan yang terkontaminasi dengan bahan beracun seperti timbal, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena ADHD. Paparan ini dapat berdampak negatif pada perkembangan saraf dan fungsi otak anak.
Genetika
Faktor genetik memainkan peran penting dalam kemungkinan seseorang mengalami ADHD. Riwayat keluarga dengan ADHD dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan kondisi ini. Namun, tidak selalu setiap anak dari keluarga dengan riwayat ADHD akan mengalami kondisi serupa.
Kondisi selama kehamilan
Paparan zat berbahaya seperti alkohol, rokok, atau obat-obatan tertentu selama masa kehamilan dapat memengaruhi perkembangan otak janin. Faktor-faktor ini dapat memiliki dampak negatif pada sistem saraf dan perkembangan otak anak yang sedang dalam kandungan, yang kemudian dapat meningkatkan risiko terjadinya ADHD.
Cedera otak
Trauma kepala atau cedera otak serius lainnya juga dapat menjadi faktor risiko terjadinya ADHD. Terkadang, cedera otak yang signifikan dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan perilaku, termasuk meningkatkan kemungkinan berkembangnya ADHD pada seseorang yang mengalami cedera tersebut.