Gunung Bismo, gunung yang terletak di Provinsi Jawa Tengah ini dulunya bekas gunung api dengan kawah tua yang terpotong membuka ke arah tenggara, tapi sekarang sudah aman alias tidak aktif. Tepatnya letak gunung Bismo berada di perbatasan desa Campursari dengan desa Sikunang, kecamatan Kejajar, kabuaten Wonosobo, provinsi Jawa Tengah. Posisinya bisa kita bilang masih berada di pegunungan komlek Gunung Api Dieng. Gunung tersebut memiliki ketinggian 2.365 meter di atas permukaan air laut (MDPL).
Apabila melewati jalur desa Sikunang memang jalannya sudah tidak begitu menanjak karena ketinggiannya sudah sekitar 2260 Mdpl. Bagi kalian yang ingin mencoba mendaki gunung Bismo, telah terbuka jalur yang telah disediakan untuk umum yakni melalui dusun Silandak, kecamatan Mojotengah, Wonosobo. Melalui jalur ini jalan sudah enak dilalui karena memang kedepannya akan digunakan sebagai jalur resmi pendakian gunung Bismo, kabarnya setelah jalan utama menuju desa tersebut di aspal baru tempat basecamp dan fasilitas lain sebagainya akan segera disediakan.
Untuk mencapai puncak Bismo kita harus melewati 4 pos, dimana pos pertama kita akan melewati sumber air yang telah disediakan untuk para pendaki. Jadi para pendaki bisa mengisi cadangan air pada sember mata air tersebut yang asli dari gunung Bismo.
Kemudian pos 2 kita akan melihat pemandangan hutan pakis yang tertanam rapi dan indah, ini bagus buat mengambil foto terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke pos berikutnya. Karena sering di jaga dan dirawat oleh warga sekitar, tepat di bawah hutan pakis telah ditanam pohon kopi, yang mungkin nantinya untuk penghasilan warga dan yang terpenting yakni melestarikan kopi di dusun Silandak.
Dilanjutkan perjalanan dimana kita akan menemui pohon ilalang yang tingginya mencapai 2 meter lebih. Harus berhati-hari karena daunnya yang tajam akan membuat tangan atau bagian tubuh kita terluka apabila sampai menyenggol sisi daunnya. Nah untuk itu pastikan kalian membawa sarung tangan dan memakainya setalah sampai tempat ini supaya aman dari daun ilalang tepatnya di pos 3.
Untuk lokasi selanjutnya hingga menuju ke pos 4 jalannya mulai nanjak, samping kanan kiri banyak pepohonan tua dan suhunya pun semakin dingin jangan lupa siap pakai jaket. Tetap hati-hati itu harus diutamakan apalagi yang belum pernah naik gunung jangan sampai mendahului ataupun tertinggal jauh dengan kelompok. Semakin ke atas jalan semakin sempit dan sisi kanan kiri jurang, memang kalau kita lihat dari bawah sudah kelihatan sangat jelas, gunung Bismo itu memanjang dan lancip.
Setelah melewati pos 4 kita akan disuguhkan sebuah puncak Bismo di depan mata yang indah dan menawan, rasanya sudah sangat dekat sekali tetapi perasaan tidak sampai-sampai karena disini kita sudah sangat lelah melewati beberapa pos dari bawah. Sampai puncak membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 5 jam, itu tergantung cuaca kalau cerah 3 jam bisa sudah sampai dan kalau kurang mendukung ya bisa 4-5 jam.
Bagi kalian yang ingin mencoba menaiki gunung Bismo melalui jalur dusun Silandak, disarankan jangan malam hari karena jalannya bisa dibilang ekstrim. Mending berangkat sore hari dan pastikan cuaca sedang dalam keadaan cerah. Khususnya buat yang baru pertama kalinya mau ke gunung Bismo, kalau sudah pernah dan tahu rutenya malam hari tidak menjadi masalah lagi.
Baca juga : Fakta Gunung Sumbing yang Harus Diketahui Para Pendaki
Yang terakhir, mungkin kalian bertanya-tanya bagaimana dengan Sunrise di Puncak Bismo?
Tidak usah diragukan lagi, sesuai yang telah saya katakan tadi pastikan cuaca tidak mendung maka sunrise di gunung Bismo sangat indah. Tidak sia-sia dengan perjalanan yang melelahkan, semua akan terbayar setelah kita melihat matahari terbit dan pemandangan disekitar melihat luasnya kota Wonosobo dari puncak gunung Bismo. Juga akan melihat pemandangan gunung lainnya seperti gunung Sindoro, gunung Sumbing serta gunung pakuwojo.
Kalau kita sampai di puncak masih cerah, jika kalian beruntung akan melihat hewan monyet misalnya berangkat siang dan sampai sana sore itu bisa saja menjumpai hewan tersebut. Sesampai di puncak Bismo tetap jaga etika karena disana terdapat makam Mbah Bismo dan jangan lupa untuk tidak membuang sampah sembarangan demi menjaga alam tetap lestari. Baik, saya rasa cukup sekian dan terima kasih.