Apa Saja Dampak Penyakit Down Syndrome pada Aktivitas Belajar dan Kehidupan
Anak yang memiliki penyakit down syndrome dan anak normal pada dasarnya memiliki tujuan yang sama dalam tumbuh kembang, yaitu belajar mandiri. Namun, tumbuh kembang anak down syndrome lebih lambat daripada anak normal. Hal ini juga berpengaruh pada aktivitas belajarnya dan juga kehidupannya sehari-hari.
Apa itu Penyakit Down Syndrome?
Down syndrome adalah kelainan genetik yang menyebabkan penderitanya memiliki tingkat kecerdasan yang rendah, kelainan fisik khas seperti lidahnya tebal dan retak-retak atau terbelah, wajahnya datar ceper dan matanya miring yang biasa disebut ABK.
Apa yang menyebabkan anak lahir down syndrome? Kelainan ini terjadi karena peristiwa kegagalan sepasang kromosom untuk memisahkan selama meiosis, atau biasa disebut Nondisjunction.
Dalam proses ini, sel telur dan sel sperma mereplikasi diri dan terbagi menjadi kromosom yang jumlahnya sangat banyak. Sehingga embrio mempunyai 47 kromosom dengan tiga Salinan 21.
Dampak Down Syndrome dalam Kehidupan
Kelainan atau penyakit down syndrome ini tidak dapat disembuhkan karena berlangsung seumur hidup penderitanya. Jika tidak dirawat dengan baik, maka akan berdampak pada emosi mereka yang tidak terkendali. Mereka yang sedang emosi biasanya memecahkan atau memukul barang yang ada disekitar.
Ada juga ketika mereka tidak dirawat dengan baik, akan kehilangan nyawanya karena semua anak down syndrome mempunyai penyakit organ dalam seperti jantung dan lainnya.
Maka dari itu, mereka dapat diberikan perawatan dan dukungan baik dari keluarga maupun lingkungan sekitarnya, supaya tetap tumbuh bahagia, sehat dan produktif. Selain itu, masih ada beberapa dampak lainnya, diantaranya:
1. Perkembangan Lambat
Anak yang lahir dengan penyakit down syndrome mempunyai keterlambatan dalam belajar dan perkembangannya. Banyak para ahli yang mengidentifikasi gangguan ini. Mereka meneliti untuk menemukan jawaban “down syndrome merupakan penyakit yang disebabkan oleh mutasi apa?”.
Para ibu memiliki perbandingan 1:100 untuk melahirkan anak down sindrom selanjutnya, karena terdapat mutasi gen pada kromosom yang tidak normal pada mereka. Mutasi gen rusak tersebut merupakan gen yang dominan untuk keturunan berikutnya.
2. Sulit Memiliki Keturunan
Banyak para Ibu bertanya-tanya, apakah penderita down syndrome bisa memiliki anak? Orang yang memiliki penyakit down syndrome biasanya memiliki tingkat kesuburan yang berkurang. Namun mereka tetap bisa mempunyai anak walaupun sangat sulit.
Jika memiliki riwayat gen down syndrome maka itu salah satu faktor resiko yang dapat meningkatkan orang memiliki anak down syndrome lagi.
3. Hubungan Sosial Terganggu
Saat ada pertemuan keluarga ataupun bertemu orang lain termasuk tetangga, para orang tua yang memiliki anak down syndrome memilih menarik diri. Hal ini karena orang tua khawatir anaknya akan menyakiti orang lain.
Baca juga : 10 Tanda Jika Kamu Sedang Menyia-Nyiakan Hidup
4. Kemampuan Berjalan Lambat
Salah satu hal paling penting dalam proses perkembangan anak adalah berjalan. Jadi, kapan anak down syndrome bisa berjalan? Penderita down syndrome umumnya baru bisa berjalan saat usia 4 tahun, bahkan bisa lebih.
Keluarga dapat menstimulasi mereka agar membentuk pola berjalan yang efisien sehingga mereka tidak merasa kesakitan dan pantang menyerah untuk terus belajar berjalan. Biasanya saat usia balita, mereka sudah bisa berjalan walaupun masih tertatih-tatih.